Makam di Padukuhan
Menurut cerita yang sudah tersebar luas di
masyarakat, dulunya Makam Padukuhan akan dibangun sebuah Masjid oleh Sunan
Kalijaga, dimana hal tersebut terbukti dengan adanya pohon jati di Makam yang
saat ini masih hidup. Dulu ceritanya, ada 4 pohon jati yang ingin digunakan
sebagai soko guru untuk masjid yang akan di bangun di tempat tersebut. Namun
kondisi 2 pohon ambruk, 1 ditebang, dan sekarang tersisa hanya 1 pohon. Dimana
pohon jati tersebut diapit oleh 2 pohon beringin, sehingga pohon jati berada di
antara 2 pohon tersebut dan terlihat seperti bersatu. Pohon tidak muat apabila
dilingkari oleh 15 orang karena terlalu besar.
Dimakam Padukuhan di temukan batu bata yang tidak
seperti batu bata biasa, dimana batu bata tersebut berukuran 33 cm x 16 cm
dengan ketebalan 9 cm. Batu bata tersebut bisa dikatakan batu bata berukuran
besar yang setelah di cari tahu, tidak memiliki kesamaan ukuran dan ciri-ciri
dari peninggalan kerajaan yang sebelumnya sudah di temukan. Pada akhirnya, di
daerah Grobogan ditemukannya peninggalan-peninggalan Kerajaan Medang Kamulan.
Dimana ukuran batu bata yang ditemukan di makam Padukuhan sangat cocok dengan peninggalan
batu bata Kerajaan Medang Kamulan di Grobogan. Dari data Prof. Totok ahli
bangunan arsitektur, beliau mengatakan, “Batu bata yang tidak ada motif, tidak
ada symbol, tidak ada tanda, itu adalah batu bata pada era sebelum Majapahit.”
Karena pada era Majapahit batu bata sudah bermotif dan bersimbol. dan pada era
Majapahit batu batanya sedikit lebih tipis.
Komentar
Posting Komentar