Sendang di Sendangguwo






Tidak asing lagi di telinga masyarakat, bahwa nama Sendangguwo sendiri diambil dari dua kata  yaitu Sendang dan Gua, yang berhubungan dengan dua lokasi. Lokasi Sendang sendiri berada di wilayah RT 11 RW I. Berdasarkan informasi dari Ustadz Khalid Adam bahwa lokasi Sendang pusatnya berada di belakang rumahnya.
Dahulu asal-usul Sendang sendiri digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Dengan kedatangan Mbah Abdullah Sajad untuk menyebarkan ajaran Islam, dan meluruskan Aqidah masyarakat di sana yang saat itu dikenal dengan abangan (Masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme). Karena Sendangguwo jika dilihat dari letak geografis termaksud ke dalam daerah terpencil, tersembunyi, dan sering digunakan orang-orang untuk pelarian orang-orang yang melakukan kejahatan lain, ia bersembunyi di Sendangguwo yang jauh dari keramaian, karena dulunya Sendangguwo berupa alas seperti hutan. Dengan kebudayaan yang seperti tempat jogetan, mabuk, berjudi, dan sebagainya.

Dan Ketika Mbah Abdullah Sajad datang ke Sendang, menurut cerita orang-orang tua dahulu, bahwa air yang keluar dari sendang tersebut tidak keluar berwarna jernih namun berwarna putih. Sendang tersebut digunakan masyarakat sebagai objek untuk meminta. Bahkan jika memiliki keinginan atau  hajad mereka memberi sesajian sesuai kemampuan. Melihat kondisi masyarakat yang seperti itu Mbah Abdullah Sajad berinisiatif untuk bisa menghilangkan budaya masyarakat pada Sendang tersebut. Akhirnya beliau melakukan tirakadan untuk mendapat petunjuk dari Allah agar bisa menutup sumbernya. Akhirnya ketika mendapat jawaban, Mbah Abdullah Sajad menutup sumbernya dengan menggunakan lidi dan Al-Qur’an Instambul (Al-Qur’an Kecil) dan sebab itu akhirnya sumber airnya tertutup atau berhenti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini